Dar ‘Ali Adakan Seminar Pendidikan Karakter: Bersih Narkoba, Pecegahan Bullying dan Penyimpangan Seksual

Banjarmasin (1/10/2025) Pondok Pesantren Al-Qur’an Dar ‘Ali Al-Banjary melaksanakan kegiatan Seminar Pendidikan Karakter: Bersih Narkoba, Pencegahan Bullying dan Penyimpangan Seksual dalam rangka Fasilitasi P4GN Pengembangan Program Softskill di Pondok Pesantren Al-Qur’an Dar ‘Ali Al-Banjary pada hari Selasa, 30 September 2025, bertempat di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Bidang P2M BNNP KalSel yang diwakili oleh Rina Wartini, SKM. Dalam sambutannya, Rina mengucapkan terimakasih kepada Pondok Pesantren yang telah memfasilitasi kegiatan P4GN secara mandiri. Rina juga turut memberikan informasi dan edukasi kepada santri dan santriwati terkait P4GN sebagai bekal pengetahuan para santri dan santriwati atas penyalahgunaan narkoba dalam masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri dan dibuka langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren, Ustadz Najib Irsyadi, M.Hum.

Seminar Pendidikan Karakter kali ini menghadirkan tiga orang pemateri diantaranya H. Akhmad Jazuli, S.Ked.,M.Ap (C.I.,CH.t), Hj. Nazifah, SH. M.H dan Rahmad Effendi, S.Pd.

Ahmad Jazuli, seorang pendiri dan Master Coach Quranic Solusion & Healing sekaligus praktisi ruqyah syar’iyyah Banjarmasin serta trainer dan hipnoterapis Level 4 BNSP RI sejak 2010, menyampaikan materi tentang pencegahan penyimpangan seksual, bagaimana menjaga diri dari penyimpangan seksual dengan menjelaskan soal bahaya pergaulan bebas, batasan pergaulan khususnya dengan lawan jenis, tindakan yang harus dilakukan ketika menjadi korban pelecehan sosial serta tindakan pencegahan yang mesti dilakukan secara mandiri.

Selanjutnya. Nazifah memberikan materi terkait pencegahan bullying dengan memaparkan perilaku yang masuk dalam kategori bullying, dampak bagi pelaku maupun korban, dan kebijakan perlindungan anak yang menjadi korban serta sanksi bagi para pelaku bullying. Nazifah juga menambahkan bagaimana Islam melarang perilaku bullying dengan berlandaskan Q.S. Al-Hujurat ayat 11:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Materi seminar ditutup dengan pemaparan Rahmad Effendi, Sp,D., Effendi mengenalkan jenis-jenis narkoba dan bahan adiktif dan cara pecegahan penyalahgunaan narkoba dengan tiga langkah. Pertama, dengan meregulasi diri yaitu mengendalikan emosi dan pikiran dari hal-hal negatif dan mengarahkan kepada kegiatan-kegiatan positif. Kedua, pencegahan narkoba bisa dilakukan dengan perilaku asertif. Berani menolak ajakan negatif, berani menyampaikan pendapat secara langsung terkait apa yang yang diinginkan dan tidak diinginkan secara tegas dan sopan. Dan terakhir, pencegahan bisa dilakukan dengan Reaching Out. Membuka diri dan meminta bantuan saat menghadapi masalah dengan menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Untuk membentuk ketahanan diri anti narkoba dengan berani mencari pertolongan atau dukungan dari orang lain agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif seperti narkoba, atau berani mengakui kalau memang sudah terlanjur mencoba/memakai narkoba.

Kegiatan seminar ini berlangsung dengan lancar dan diikuti oleh seluruh santri dan santriwati dengan penuh antusias. Melalui Seminar Pendidikan Karakter ini, santri dan santriwati diharapkan tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan baru, tetapi juga mampu mengimplementasikan materi yang disampaikan baik itu bersih dari narkoba maupun bersih dari perilaku bullying dan penyimpangan seksual. Seminar ini menjadi salah satu langkah nyata Pondok Pesantren 

untuk turut mengawal pembentukan karakter generasi muda, khususnya santri dan santriwati agar siap menghadapi masa depan, memiliki kematangan emosional saat terpapar dunia luar dan terjun di masyarakat. Pondok Pesantren selalu bertekad menempa santri/wati agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, sesuai dengan visi Pondok Pesantren yaitu “Mewujudkan Generasi Pembawa Al-Qur’an yang Berakhlak Al-Qur’an”. (Jeem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *